Fahmy Arafat Daulay - Kamu KAPAN NIKAHNYA?
Dahulu, saya pernah jadi manusia yang anti nikah. Salah satu kegilaan pemikiran saya waktu masih mahasiswa adalah 'Yang namanya nikah itu = ngasi makan anak orang seumur hidup dan itu benar benar merugikan'
Oh God, benar benar mengerikan saat itu. Saya bahkan menggunakan pengetahuan sejarah saya tentang Hadits dan para Imam yang tidak nikah seumur hidupnya untuk mendebat teman teman saya di IAIN dulu wkkkk dan tebak siapa yang menang? Ya saya dong
Semua teman teman dan guru saya tak menemukan dalil yang bisa mematahkan logika saya waktu itu. Bahkan saya pernah berdebat dengan (seingat saya) 4 orang tua dimasjid (salah satunya guru saya) dan mereka jadi bingung semuanya. Sampai sampai saya ditawarin Nikah secara FREE dan saya tetap nggak mau
Bahkan saking gilanya, saya pernah berencana membuat 'Komunitas Anti Wanita'. Entah darimana asal datangnya pemikiran super gila ini. Yang jelas pada masa itu, saya ini layaknya Martir yang siap berdebat pada siapapun yang pro pernikahan
Hingga waktu pun berlalu dan pemikiran saya perlahan berubah. Pertemuan dengan rekan yang punya kepribadian yang sangat jauh berbeda berhasil mempengaruhi saya setelah 2 tahunan bersahabat dekat. Tetapi, ide untuk menikah sepertinya masih terdengar sangat mengerikan. Alasannya klasik, yaitu 'Mau dapat duit darimana?'
Apalagi, lingkungan saya bukan lingkungan yang bisa jadi teladan yang baik tentang pernikahan. Keyakinan bahwa cari duit itu susah masih banyak membanjiri otak otak orang orang ditempat saya tinggal. Yah begitulah sulitnya jadi pembelajar dan praktisi pengembangan diri ditempat yang lingkungannya begitu banyak 'Virus'
Hingga akhirnya saya dihajar beberapa masalah dan kejadian yang sangat emosional yang dengan uniknya, memaksa saya kembali padaNya, memohon petunjukNya. Akhirnya saya mendapatkan solusi.
Secara ajaib, walaupun modal awal super tipis atas izinNya saya berhasil menikahi wanita yang saya cintai. Kekhawatiran tentang urusan duit sempat juga mewarnai namun cerita dari orang yang mengurus akta kelahiran saya (pas masih di Medan) yang anaknya banyak sekali (seingat saya 8 orang) membuat keyakinan saya menguat.
Katanya kira kira begini 'Yang penting ada beras. Sebagai lauknya bisa masak mie dan kalau kita diam diam saja, tak bakalan ada yang tahu'
'Mantra' ini membuat saya berani menghadapi apapun yang terjadi, walaupun diawal awal stres juga mikirin gimana nasib saya di Jawa nantinya.
Ah, akhirnya, setelah lebih dari 1 setengah tahun, semua kekhawatiran itu tidak terjadi dan keyakinan saya waktu masih jomblo tak terbukti sama sekali. Menikah malah membuat Tauhid lebih JOSS, Doa lebih Kencang, Kreativitas semakin menggila, Pribadi semakin matang, Duit TAMBAH BANYAK dan TERUS dan TERUS BERTAMBAH dan yang paling menggembirakan, banyak dari kebiasaan buruk saya perlahan melemah dan menghilang.
Yes, nikah itu memang super sakti agar ilmu anda 'duduk' diam dalam hati dan menjadi benar benar ampuh. Mengingat ingat masa lalu saya yang begitu super gila membuat saya tertawa sendiri begitu mengingatnya. Tetapi memang begitu lucu dan jadi kenangan yang sangat mengesankan.
Tetapi, anda jangan seperti saya. Kalau mau nikah ya nikah saja. Yang penting Niat Lurusin buat Ibadah, Adukan semua masalah (duit, izin orang tua, administrasi, hukum adat dll) pada Allah dengan penuh berserah diri. Jadi dah, semua akan terjadi dengan cara yang terbaik sesuai kehendakNya.
Ah, kasihan saya sama Ibnu Taimiyyah, Imam Bukhari dan Imam An Nawawi yang sering jadi bahan saya untuk mendebat teman teman saya dulu. Semoga mereka (rahmatullaahi 'alaykum) bisa memaafkan saya saat bertemu dikeabadian nanti
Sudahlah jangan kebanyakan baca artikel dan buku buku dan cuman ikutan kondangan saja, cepetan nikah lah. Jangan lama lama. Biar anda semakin sakti, kaya dan bahagia dalam bentuk yang paling hakiki
Jadi, kita masuk ke pertanyaan 'ajaib'dan paling menghentaknya yaitu:
Kamu Kapan Nikahnya?
Dijawab ya hehehe
Salam Cinta
#Mantra #Repost #Nikah
Dahulu, saya pernah jadi manusia yang anti nikah. Salah satu kegilaan pemikiran saya waktu masih mahasiswa adalah 'Yang namanya nikah itu = ngasi makan anak orang seumur hidup dan itu benar benar merugikan'
Oh God, benar benar mengerikan saat itu. Saya bahkan menggunakan pengetahuan sejarah saya tentang Hadits dan para Imam yang tidak nikah seumur hidupnya untuk mendebat teman teman saya di IAIN dulu wkkkk dan tebak siapa yang menang? Ya saya dong
Semua teman teman dan guru saya tak menemukan dalil yang bisa mematahkan logika saya waktu itu. Bahkan saya pernah berdebat dengan (seingat saya) 4 orang tua dimasjid (salah satunya guru saya) dan mereka jadi bingung semuanya. Sampai sampai saya ditawarin Nikah secara FREE dan saya tetap nggak mau
Bahkan saking gilanya, saya pernah berencana membuat 'Komunitas Anti Wanita'. Entah darimana asal datangnya pemikiran super gila ini. Yang jelas pada masa itu, saya ini layaknya Martir yang siap berdebat pada siapapun yang pro pernikahan
Hingga waktu pun berlalu dan pemikiran saya perlahan berubah. Pertemuan dengan rekan yang punya kepribadian yang sangat jauh berbeda berhasil mempengaruhi saya setelah 2 tahunan bersahabat dekat. Tetapi, ide untuk menikah sepertinya masih terdengar sangat mengerikan. Alasannya klasik, yaitu 'Mau dapat duit darimana?'
Apalagi, lingkungan saya bukan lingkungan yang bisa jadi teladan yang baik tentang pernikahan. Keyakinan bahwa cari duit itu susah masih banyak membanjiri otak otak orang orang ditempat saya tinggal. Yah begitulah sulitnya jadi pembelajar dan praktisi pengembangan diri ditempat yang lingkungannya begitu banyak 'Virus'
Hingga akhirnya saya dihajar beberapa masalah dan kejadian yang sangat emosional yang dengan uniknya, memaksa saya kembali padaNya, memohon petunjukNya. Akhirnya saya mendapatkan solusi.
Secara ajaib, walaupun modal awal super tipis atas izinNya saya berhasil menikahi wanita yang saya cintai. Kekhawatiran tentang urusan duit sempat juga mewarnai namun cerita dari orang yang mengurus akta kelahiran saya (pas masih di Medan) yang anaknya banyak sekali (seingat saya 8 orang) membuat keyakinan saya menguat.
Katanya kira kira begini 'Yang penting ada beras. Sebagai lauknya bisa masak mie dan kalau kita diam diam saja, tak bakalan ada yang tahu'
'Mantra' ini membuat saya berani menghadapi apapun yang terjadi, walaupun diawal awal stres juga mikirin gimana nasib saya di Jawa nantinya.
Ah, akhirnya, setelah lebih dari 1 setengah tahun, semua kekhawatiran itu tidak terjadi dan keyakinan saya waktu masih jomblo tak terbukti sama sekali. Menikah malah membuat Tauhid lebih JOSS, Doa lebih Kencang, Kreativitas semakin menggila, Pribadi semakin matang, Duit TAMBAH BANYAK dan TERUS dan TERUS BERTAMBAH dan yang paling menggembirakan, banyak dari kebiasaan buruk saya perlahan melemah dan menghilang.
Yes, nikah itu memang super sakti agar ilmu anda 'duduk' diam dalam hati dan menjadi benar benar ampuh. Mengingat ingat masa lalu saya yang begitu super gila membuat saya tertawa sendiri begitu mengingatnya. Tetapi memang begitu lucu dan jadi kenangan yang sangat mengesankan.
Tetapi, anda jangan seperti saya. Kalau mau nikah ya nikah saja. Yang penting Niat Lurusin buat Ibadah, Adukan semua masalah (duit, izin orang tua, administrasi, hukum adat dll) pada Allah dengan penuh berserah diri. Jadi dah, semua akan terjadi dengan cara yang terbaik sesuai kehendakNya.
Ah, kasihan saya sama Ibnu Taimiyyah, Imam Bukhari dan Imam An Nawawi yang sering jadi bahan saya untuk mendebat teman teman saya dulu. Semoga mereka (rahmatullaahi 'alaykum) bisa memaafkan saya saat bertemu dikeabadian nanti
Sudahlah jangan kebanyakan baca artikel dan buku buku dan cuman ikutan kondangan saja, cepetan nikah lah. Jangan lama lama. Biar anda semakin sakti, kaya dan bahagia dalam bentuk yang paling hakiki
Jadi, kita masuk ke pertanyaan 'ajaib'dan paling menghentaknya yaitu:
Kamu Kapan Nikahnya?
Dijawab ya hehehe
Salam Cinta
#Mantra #Repost #Nikah
di reblog oleh poloskaos dengan maksud untuk introspeksi diri sendiri.