-->

POLOSKAOS1

Kaos Polos, Sablon Satuan, dan Informasi Fashion, Kaos, Baju, Kemeja, Jaket, dan Tips Seputar Fashion dan Review tentang Lifestyle.

Monday, November 3, 2014

Membangun Local Brand: Sebuah Wejangan

Wejangan kali ini datang dari agan sneichder. ane mau cuma sekedar sharing aja nih, skrg lagi sibuk2nya ngebangun brand yang baru. Dulu sempet punya dua brand, yang pertama cuma fokus di jaket aja tp berhubung cuma sendiri lama2 terbengkalai juga, yang kedua buat lagi tp karena terlalu banyak org yang gabung ( 5 owner) jadi pusing sendiri

Dan sekarang ane mulai ngebangun lagi dari awal, kumpulin semua ide-ide yang nggak pernah terealisasi, inget-inget lagi apa kekurangan dari dua brand terdahulu, yang pasti sih ane nggak mau ngulang kesalahan dua kali . sekarang ini buat brand baru cuma berdua aja sih, tp itu udah lebih dari cukup. sekarang juga dalam proses brainstorming ane dibantu juga sama temen yang udah lumayan pengalaman, bisa juga dibilang brand consultant sih , walaupun sebenernya dia cuma designer. awalnya ane cuma mau dibuatin visual brand ini aja seperti logo, desain ads, dll. tapi dia nawarin untuk "bereksperimen" sama teori yang udah dia dapet selama dia belajar. dari situ ane belajar banyak banget, walaupun sebenernya juga jauh sebelum ane dtg ke dia udah mempersiapkan konsep secara matang.

contoh awalnya kita disuruh menjelaskan market brand ini mau seperti apa, scene yang kita tuju itu siapa, product yang mau kita buat seperti apa, visual yang mau kita tampilkan itu bagaimana, trus kta juga disuruh kumpulin foto kira2 produk kita ini tampilan orang2 yang pakai brand kita itu gmana style nya, dan yang nggak kalah penting juga adalah study competitor. gunanya sih simple, kita bisa tau apa kelebihan mereka dan apa kekurangan mereka jadi kita bisa mengisi kekosongan yang ada tanpa harus memaksan untuk menjadi sesuatu yang "BEDA".

salah satu concern ane di brand ini itu juga masalah harga. karena sekarang ane ngeliat para brand (yg banyak orang bilang "premium') itu berlomba-lomba ngebuat produk dengan harga yang tinggi, mungkin biar pride mereka terangkat. nggak salah sih, cuma yang mirisnya mereka kasih harga tinggi tp produk nggak berbanding lurus sama harga. yang artinya mereka cuma concern sama branding aja tp kualitas produk ya masih so-so aja  . mungkin ane lebih suka menyebutnya "fair price" , maksud dari fair disini itu, apa yang konsumen bayarkan (dlm hal ini harga) itu ya sebanding dengan apa yang kita tawarkan (dlm hal ini produk). Mahal itu belum tentu bagus, bagus bukan berarti harus mahal, tp terkadang barang bagus juga harus sedikit lebih mahal

kayaknya ane udah kepanjangan curhatnya nih  , mudah2an yang lain bisa ada nanggepin.
Back To Top