Ada unek-unek dari agan bogel11 yang sangat menarik tentang hal-hal yang harus diperhatikan oleh clothing line / local brand ketika memproduksi (atau pra-produksi) item semacam kemeja / flannel dll. Saya reblog, dengan editan seperlunya agar terangkum dengan baik dan lebih mudah dibaca. Dulu saya adalah salah satu dari banyak nya pecinta brand lokal di indonesa *lebay* dan masih cinta brand local sampai sekarang. Dan saya juga salah satu pecinta shirt/kemeja (karena badan
kurus kali ya)
Sempet beli beberapa shirt merk local,
flannel/workshirt/denim shirt/dll kecewa karena pola nya yang makin ngawur
(kalo size chart gada masalah). Fyi aja nih buat seller/owner brand denim
shirt/flannel/shirt2 lain :
- Kalo pola kemeja itu kunci nya dibagian lingkar lengan .... Kemeja2 atau bahkan jaket merk luar zara/topman/bershka dan teman2 nya, untuk pola bagian lengan itu udah pake pola sedikit mirip JAS/BLAZER alias udah ga pake pola "kemeja" lagi. Jadi agan bisa rasain Kalo pake yang berpola jas ketika kita angkat tangan kita (terserah mau 2 tangan atau 1 tangan) seketika bagian bahu juga ikut terangkat. Hehe *monggoDicoba*
- Kemeja itu paling sedikit ada 7 - 8 kancing (beberapa merk saya liat udah mengerti)
- Jadi kalo kemeja cuma ada 6 kancing itu terlalu sedikit gan.
- Kemeja yang bagus itu jarak kancing nya berdekatan
- Kerah/wangki ini juga ga kalah penting gan, kerah ini secara ga langsung pengaruh ke pemakai gan, kalo bisa posisi menyatukan dengan pola badan jangan terlalu ke bawah karena pemakai bisa terlihat bungkuk hehe..
- *point 1-3 untuk membandingkan silakan buka web PSD (lihat model shirt) dan buka web fashion luar kategori shirt *
- Jaitan sebenarnya ga harus chainstitch (jahit rantai /corong), namun alangkah baiknya chainstitch karena single stitch tidak tahan lama.
- Alangkah baiknya bahan cotton twill atau kanvas setelah jadi kemeja/chino, di washing (buang kanji/garment washing) dulu gan untuk menghindari susut pada bahan dan juga membuang zat kimia pada bahan.
- contoh: apa agan pernah custom chino,beli bahan yang masih mentah dan langsung jahit? jika pernah, dan sudah di cuci bandingkan saat pertama membeli dengan sesudah dicuci.
- kalo abis di cuci celana jadi menyusut dan terlihat "murahan" karena ada kusut yang ga bisa ilang dan beberapa bgn kena luntur warna bahan.
- Nah itu lah fungsinya washing garment.
- Beda ketika agan beli kemeja/chino merk topman/bershka dsb setelah dicuci pun ga jauh berbeda dgn pas awal beli. (ga nyusut, dan luntur cuma sdkt)
- *works setelah saya bandingin chino lokal sama produk luar dgn bahan yang sama persis yaitu cotton twill dan kanvas*
- Ps: sebagian tukang jait untuk membuat pola jas memang kesulitan, tp kalo agan2 punya kemeja merk luar yang udah ga kepake bisa jadi "korban" buat dibongkar jaitanya, tinggal jiplak deh pola nya